Jumat, 25 Juli 2014

Hukum Islam

HUKUM ISLAM

11 Mukallaf
    Orang mukallaf ialah orang muslim yang dikenai kewajiban atau perintah dan menjauhi larangan agama, karena telah dewasa dan berakal (akil baligh) serta telah mendengar seruan agama.

22. Hukum-hukum Islam
    Hukum-hukum islam yang biasa juga disebut hukum syara’ terbagi menjadi lima:
    a. Wajib
           Yaitu perintah yang harus dikerjakan. Jika perintah itu dikerjakan mendapat pahala dan               jika ditinggalkan berdosa.
           Wajib atau fardhu itu dibagi menjadi dua bagian:
            1. Fardhu ‘ain (wajib ‘ain)
                         Yaitu perintah yang harus dikerjakan oleh setiap orang yang mukallaf. Seperti shalat yang lima                     waktu, puasa bulan ramadhan dan sebagainya.
                  2. Fardhu kifayah (wajib kifayah)
                         Yaitu suatu perintah yang telah dianggap cukup apabila telah dikerjakan oleh sebagian dari                        orang-orang mukallaf. Dan berdosalah seluruhnya, jika tidak seorang pun dari mereka yang                           mengerjakannya. Seperti menyalatkan mayit dan menguburkannya.
b. Sunnah
      Yaitu suatu perkara yang apabila dikerjakan mendapat pahala dan apabila ditinggalkan tidak berdosa.
Sunnah dibagi menjadi dua:
1.   Sunnah mu’akkad.
Yaitu sunnah yang sangat dianjurkan mengerjakannya. Seperti shalat tarawih, shalat dua hari raya fitri dan adha dan sebagainya.
2.   Sunnah ghairu muakkad.
Yaitu sunnah biasa.
  c. Haram
Yaitu suatu perkara yang apabila ditinggalkan mendapat pahala dan apabila dikerjakan mendapat dosa.
Seperti meninggalkan salahsatu kewajiban agama, berzina, berlaku syirik, mencuri, membunuh orang tanpa alasan yang sah, meminum minuman yang memabukkan, berdusta, mendurhakai orang tua dan sebagainya.
  d. Makruh
Yaitu suatu perkara yang apabila dikerjakan tidak berdosa dan apabila ditinggalkan mendapat pahala. Seperti makan petai, bawang mentah dan sebagainya.
  e. Mubah
Yaitu suatu perkara yang apabila dikerjakan tidak mendapat pahala dan tidak berdosa, dan jika ditinggalkan juga tidak berdosa dan tidak mendapat pahala. Jelasnya boleh dikerjakan dan boleh ditinggalkan. Seperti makan, minum, tidur, kegiatan rutin yang tidak diperintah dan tidak dilarang oleh agama dan sebagainya.

Syarat dan Rukun
a.   Syarat
Ialah suatu yang perlu dan harus ada sebelum mengerjakan sesuatu. Kalau syarat-syarat sesuatu tidak sempurna, maka pekerjaan itu tidak sah.
b.   Rukun
Ialah sesuatu yang harus dikerjakan dalam suatu pekerjaan, rukun disini berarti bagian yang pokok seperti membaca Al-Fatihah dalam shalat merupakan pokok bagian shalat. Tegasnya shalat tanpa Al-Fatihah tidak sah. Jadi shalat dengan Al-Fatihah tidak dapat dipisah-pisahkan.
c.   Sah
Artinya cukup syarat rukunnya dan betul.
d.   Batal
Artinya tidak cukup syarat rukunnya, atau tidak betul. Jadi apabila suatu pekerjaan atau perkara yang tidak memenuhi syarat rukunnya berarti perkara itu tidak sah, atau dianggap batal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar